Investor Jepang lirik potensi industri di Situbondo



Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, saat bertemu dengan Horyu Matsuzaki, Investor asal Jepang

LENSAINDONESIA.COM: Sejumlah wilayah di Jawa Timur terus diminati oleh para investor asing. Seperti Kabupaten Situbondo yang merupakan kawasan pesisir ternyata punya pesona alam yang cukup memikat bagi investor untuk menanamkan modalnya.
Horyu Matsuzaki, Investor asal Jepang melirik potensi yang dimiliki Situbondo. Dia bahkan ikut turun langsung untuk meninjau sejumlah tempat yang nantinya bisa berpotensi untuk dikembangkan.

Dalam pertemuannya dengan Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo, pihaknya berniat untuk membantu memajukan Situbondo terutama bidang industri dan pariwisata berkelas internasional. Dia mengusahakan untuk mendatangkan banyak investor asal Jepang.

Horyu mengatakan, dipilihnya Kabupaten Situbondo sebagai kawasan yang akan dikembangkan oleh investor dari Jepang merupakan hal yang tepat. Sebab Situbondo mempunyai laut yang luas dan potensi besar untuk dikembangkan menjadi sebuah pelabuhan internasional.

“Situbondo salah satu kabupaten yang kami anggap punya potensi laut yang tidak dimiliki kabupaten lain. Untuk menunjang industri bisa maju pesat maka diperlukan pelabuhan besar dimana kapal-kapal besar bisa masuk. Nantinya kapal-kapal itu tak perlu lagi lewat Jakarta atau Surabaya,” paparnya saat ditemui LICOM disela-sela pertemuannya dengan Bupati di Situbondo, Kamis (11/09/2014).

Jika pelabuhan telah tersedia, lanjut Horyu, maka jalur perdagangan langsung antar pulau bahkan antar negara bisa diwujudkan. Otomatis, perkembangan industri di Situbondo sangat menjanjikan dan akan terus diminati investor. Sehingga bisa menjadikan kawasan ini menjadi lebih maju dan berkembang.

Menanggapi niat baik tersebut, Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo sangat mengapresiasi dan berharap penanaman investasi di wilayahnya bisa segera diwujudkan. Ia mengakui, selama ini potensi laut yang dimiliki Situbondo belum tergarap dengan sempurna.

“Situbondo memiliki potensi laut yang sangat baik untuk pengembangan pelabuhan. Dengan panjang pantai mencapai 150 kilometer dengan kedalaman mencapai 30 meter akan sangat cocok untuk membuka pelabuhan untuk perdagangan internasional. Kami sudah bicarakan ini dengan atase perdagangan dari Jepang,” kata Dadang.

Saat ini, Pemkab Situbondo telah menjalin komunikasi dengan beberapa investor Jepang yang akan membantu pengembangan kawasan industri. Apalagi dengan adanya pengembangan kawasan industri ini nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Dia juga memastikan, bahwa 80 persen penyerapan tenaga kerja harus berasal dari warga Situbondo sedangkan sisanya akan diisi oleh tenaga ahli.@sarifa